December 12, 2008

Metoda Sokrates


Sokrates hidup di Yunani Kuno sekitar 2500 tahun lalu. Kecendekiaan Sokrates menyebabkan namanya tetap dikenal umum sampai sekarang ini. Ada sejumlah sumbangan yang diberikan oleh Sokrates kepada kita. Salah satu sumbangan Sokrates yang berdampak besar di bidang pengetahuan adalah metoda yang kini dikenal sebagai metoda Sokrates.

Pada dasarnya metoda Sokrates eukup sederhana. Pada zamannya, Sokrates mencari kebenaran atau kepalsuan melalui tanya jawab berantai. Tanya jawab seperti inilah yang dikenal sebagai metoda Sokrates. Sokrates berpendapat bahwa orang bijak adalah orang yang mengetahui bahwa dirinya tidak mengetahui. Mungkin karena tidak mengetahui itulah maka Sokrates berdialog.

Ketika fiIsafat muncul pada zaman Yunani Kuno maka salah satu ciri khas filsafat adalah dialog yang bersumber dari metoda Sokrates itu. Dan ketika filsafat diadopsi oleh berbagai bidang pengetahuan maka sistem dialog ikut digunakan oleh berbagai bidang pengetahuan itu.

Metoda Sokrates atau dialog paling sedikit memerlukan dua hal. Pertama. dialog memerlukan bahan untuk didialogkan. Dalam hal ini para filsuf bebas melakukan observasi, berpikir, dan berspekulasi. Spekulasi inilah menjadi bahan untuk dialog. Kedua. dialog memerlukan aturan. Aturan dialog yang mereka gunakan adalah logika.
Universitas zaman pertengahan di Eropa mewajibkan dosen menyelenggarakan dialog seminggu sekali. Mereka menamakan dialog demikian sebagai disputatio. Sebagai bahan disputatio biasanya ada orang yang menempatkan pikirannya. Dalam bahasa Latin kata tesis berarti ‘menempatkan’ atau ‘mendudukkan’, sehingga kemudian penempatan pikiran untuk disputatio dikenal sebagai tesis.

Setelah disputatio. dosen melakukan kompilasi dari pembicaraan pada hasil disputatio. Kompilasi ini dikenal sebagai dubium (jamak: dubia). Dubia dapat digunakan sebagai bahan referensi di dalam universitas. Metoda Sokrates yang menjadi dialog dan selanjutnya menjadi disputatio masih terus digunakan sampai sekarang di dalam universitas dalam bentuk ujian tesis.

Kekuatan dialog ini menyebabkan filsafat diadopsi oleh berbagai bidang pengetahuan. Filsafat dengan dialognya digunakan di bidang medik, di bidang pengetahuan alam, dan kemudian di bidang pengetahuan soslal. Bahkan dialog demikian dilengkapi dengan kegiatan empirik untuk penjustifikasian dalam dialog. Berkat dialog seperti ini terjadilah kemajuan di berbagai pengetahuan ilmiah. Berkat dialog terjadilah perbedaan di antara sofis dan filsuf serta di antara dukun dan dokter.

Metoda Sokrates berupa dialog kini menjadi inti dari kecendekiaan kita sekarang. Dialog muncul di jurnal i1miah, di panel diskusi, di seminar ilmiah. dan bahkan diharapkan terjadi di dalam kelas. Agar dialog dapat terjadi, sesuai dengan hakikatnya, diperlukan bahan dan aturan. Aturan berupa logika sudah ada di universitas. Karena itu. yang perlu kita siapkan adalah bahan untuk dialog. Bahan dialog ini diharapkan datang dari para dosen di universitas.

Kalau setiap dosen dapat menyiapkan bahan dialog sepuluh tahun sekali. maka universitas dengan empat ratus dosen dapat menyajikan 400 bahan dalam waktu sepuluh tahun. Ini berarti ada 40 bahan dalam setiap tahun atau 20 bahan dalam setiap semester. Sepuluh tahun sekali menyiapkan bClhan dialog rasanya tidak terlalu memberatkan beban dosen.

Metoda Sokrates berupa dialog atau disputatio atau diskusi tidak sekadar berguna di bidang pengetahuan ilmiah. Metoda Sokrates dapat juga diterapkan di berbagai bidang di dalam hidup kita termasuk di dalam universitas. Metoda Sokrates dapat diterapkan di dalam perencanaan dan di dalam penyelesaian masalah. Syarat minimalnya cukup dua: ada bahan dan ada aturan.