March 05, 2009

Melihat Dari Sisi Lain

Mengubah cara pandang memang akan memberikan angle yang berbeda saat kita melihat hal yang sama. Dan karena kita melihatnya dari sudut yang lain, kadang permasalahan yang sebelumnya kita pikir susah dan rumit, tiba-tiba jadi lebih mudah. Tapi sebenarnya apa sih cara pandang itu, dan gimana cara kita merubahnya?

State of Mind

Dalam bahasa Inggris, cara pandang ini bisa dianggap sebagai state of mind, yang berarti adalah posisi dan kondisi otak dan pikiran kita terhadap sesuatu hal. Karena besar dipengaruhi oleh otak, sang penggerak pikiran, makanya state of mind kita jadi sangat berpengaruh dalam cara kita memandang suatu benda atau suatu hal, dan pada akhirnya berperan besar dalam penilaian dan cara pikir kita.
Menurut Mike King, salah satu penulis di situs www.learnthis.ca dalam artikelnya yang berjudul “A Guide To Mastering Your State of Mind”, dengan menguasai pola pikir dan cara pandang, kita bisa mengatur diri kita untuk merasakan apapun juga sesuai dengan keinginan. Contohnya, saat kita diputusin pacar. Kalau kita berpikir bahwa kita adalah orang paling malang sedunia, maka seluruh gerak-gerik dan perasaan kita akan melakukan hal yang sama, yaitu sedih, sengsara, bermuram durja, dan rasa sakit hati lainnya.
Tapi kalau kita mengubah cara pandang kita dengan berpikir bahwa diputusin pacar adalah sesuatu yang positif, bahwa itulah yang terbaik agar kita bisa bebas menjadi diri sendiri lagi, maka nggak masalah tuh putus cinta! “Sakit hati? Sakit hati yang mana?” begitu isi pikiran kita saat kita berhasil mengubah cara pandang.

Believe and See
Sayangnya, mengganti cara pandang nggak segampang mengganti baju yang bisa kita lakukan begitu saja. Untuk bisa merubahnya, kita harus bisa melihatnya dari sisi yang berbeda, dan kita harus percaya pada perbedaan itu. Nah, untuk mendapatkan sugesti tadi, kita harus bisa mengendalikan perasaan dan pikiran sesuai dengan kemauan kita. Kalau kita berhasil, kita bisa memandang benda apapun menjadi hal yang kita inginkan. Intinya, believe then you'll see. Kalau kita percaya pada suatu hal, maka kita akan bisa “melihat” hal tersebut.
Saat diberi tugas kelompok yang itu lagi-itu lagi normalnya kita akan berpikir, “Aduuuh, kok gue lagi, sih?” Nah, sekarang gimana kalau kita “memanipulasi” cara pandang itu dengan berpikir kalau kita percaya dengan batapa gampangnya tugas ini (karena kita sudah sering melakukannya), maka kita bisa melihat tugas tersebut dengan cara yang berbeda, dan akan melakukannya dengan semangat.

Caranya?
Kita belajar mengendalikan otak kita, yuk! Untuk bisa mengubah pola pikir kita, sebelumnya yang harus kita lakukan adalah mengatur perasaan kita, dan berusaha mengingat apa yang kita rasakan saat sedang mengalami state atau kondisi tertentu. Semua ini dilakukan agar kita bisa mendapatkan sugesti yang kita butuhkan tadi. Caranya:
1. Tentukan dulu perasaan apa yang ingin kita rasakan lagi. Biasanya sih kita akan memilih perasaan-perasaan yang menyenangkan seperti bahagia, tenang, atau damai. Misalnya, saat lagi kesal sama pacar, kita ingin mengubah pikiran kita agar kembali sayang sama dia.
2. Setelah kita tahu perasaan itu, coba ingat-ingat lagi saat kita mengalami perasaan itu, lengkap dengan detailnya. Persis seperti yang dilakukan oleh Harry Potter saat dia memerlukan pikiran bahagia untuk mengeluarkan mantra Patronus-nya.
3. Lalu visualisasikan kondisi kita saat merasakan perasaan itu. Mulai dengan membayangkan warna-warna, benda-benda hingga suara-suara yang kita dengar dalam moment tadi. Usahakan agar kita bisa mendapatkan bentuk audio-visual serinci mungkin dari moment tersebut.